Sebagai daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi, Bogor sangat cocok dikembangkan menjadi sentra pertanian di daerah Jawa Barat.
Hal ini sudah dibuktikan dengan didirikannya berbagai pusat penelitian tumbuhan dan pertanian sejak zaman Belanda dan perguruan tinggi pertanian terbaik di Indonesia, Institut Pertanian Bogor, 18 tahun setelah kemerdekaan Indonesia.
Sejarah bangsa mencatat bahwa bung Karno merupakan putra Bumi Pertiwi yang pertama kali menggagas pentingnya pertanian bagi kemakmuran bangsa Indonesia secara berkelanjutan. Ketajaman pikiran beliau yang visioner tidak pernah diragukan sedikitpun.
Semua cerita ini berawal saat kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Saat itu dosen saya bercerita panjang lebar mengenai sejarah kampus ini yang berujung pada kebijakan level nasional.
Saat itu, Amerika Serikat melihat potensi besar Indonesia dan menawarkan untuk mendirikan pusat penelitian padi di Indonesia. Tentu saja ini mampu membawa akselerasi perkembangan pertanian Indonesia.
Namun Bung Karno dengan pandangannya menolak hal tersebut. Akhirnya pusat penelitian padi tersebut dibangun di Los Banos, Filipina.
Bukan berarti beliau menolak begitu saja tanpa berpikir panjang. Solusi merupakan hal yang pertama kali dipikirkan.
Tak lama, beliau memandatkan untuk membuat kampus pertanian terbaik milik bangsa, tak lupa dengan pendirian pabrik pupuk. Beliau, dengan analisisnya, menyadari bahwa sektor pertanian tidak bisa diserahkan kepada mereka yang bukan putra bangsa.
Pertanian adalah hidup matinya suatu bangsa! - Soekarno
Dari sana sejarah IPB dimulai dan amanat diemban. Dalam perkembangannya, IPB berusaha sebaik mungkin menjalankan amanahnya dalam memajukan pertanian Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendirikan Pusat Penyemaian.
Pusat Penyemaian
Pusat Penyemaian berada tepat di belakang kampus IPB Dramaga. Pihak yang terlibat adalah BPDAS dan Fakultas Kehutanan IPB.Berbagai benih terbaik dari tanaman buah dan kayu dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia untuk kemudian disemaikan. Setelah disemai, bibit didistribusikan untuk kemudian dibudidayakan lebih lanjut.
Pengelolaan tempat ini diserahkan kepada petani lokal daerah Dramaga di bawah pengawasan dan bimbingan IPB. Dengan cara ini pihak kampus mencoba memberdayakan masyarakat.
Permasalahan di Tempat
Dari hasil wawancara kepada salah satu petani di tempat, sampai saat ini tidak ada permasalahan apapun.Menurut pandangan saya pribadi, ketiadaan kendala di tempat mungkin disebabkan karena disokong sepenuhnya oleh pihak kampus.
Letaknya yang berada tepat di gerbang belakang kampus memudahkan akses ke Pusat Penyemaian ini sehingga segi transportasi pun tidak terkendala.
Nonton Vlog, Yuk!
Yusuf Noer Arifin, putra daerah Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar