Kota Pekalongan saat ini diperhitungkan dalam produksi udangnya sebagai bagian dari produksi udang nasional.
Ini dikarenakan Kota Pekalongan memiliki lahan yang sangat berpotensi mengembangkan budi daya udang vaname, yang termasuk bagian dari konsep pminapolitan yang dicanangkan Pemerintah Kota Pekalongan sebagai kota perikanan dengan berbasiskan pada pengembangan di sektor perikanan tangkap dan budi daya perikanan.
Budi Daya Udang Vaname
Salah satu desa yang mengembangkan budi daya udang vaname adalah Desa Degayu, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.Desa ini terletak di sebelah barat Pantai Slamaran. Warga sekitar memanfaaatkan lahan rawa-rawa yang kemudian diubah menjadi petak-petak tambak.
Budi daya udang vaname terbukti cukup potensial, hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah pasar yang masih sangat besar, baik di dalam maupun luar negeri; harga udang vaname di pasar kisaran Rp. 55.000 sampai Rp.65.000 per kilogram, harga ini cenderung stabil dan jarang bergerak; dan masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan.
Permasalahan di Lokasi
Di sisi lain, budi daya udang vaname masih memiliki beberapa kendala, dianataranya adalah penerapan budi daya udang vaname dengan sistem semi-intensif memperlukan biaya yang cukup tinggi.Untuk memanfaatkan satu hektar tambak, modal yang diperlukan bisa mencapai 200 juta. Selain itu, lokasi tambak yang berdekatan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, menyebabkan udang rawan terkena penyakit.
Bicara Solusi
Beberapa solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah- Menjalin kemitraan dengan para mitra yang berlaku sebagai investor,
- Pengadaan pinjamanan modal usaha dari pemerintah kepada pelaku budidaya dengan biaya angsuran rendah, serta
- Membentuk kelompok tani sebagai wadah diskusi antar petani dan kerjasama dalam usaha, seperti penggunaan peralatan untuk budidaya dari inventaris milik kelompok tani.
Nonton Vlog, Yuk!
Berikut merupakan screenshot dari video blog (vlog) yang saya buat di salah satu tambak udang vaname yang berlokasi di pesisir pantai Slamaran, Pekalongan.Asril Firdaus, putra asal Slamaran, Pekalongan




Tidak ada komentar:
Posting Komentar