Cerita Pertanian Daerahku, Pertanian Hijau di Lamongan

Kata “Pertanian” sudah tidak asing lagi ditelinga para penduduk di Indonesia.

Sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis, Indonesia memiliki potensi dibidang pertanian sangat menjanjikan. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat potensial untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan masyarakatnya dan juga penopang perekonomian bangsa.

Banyak kota-kota di Indonesia yang memiliki potensi dibidangnya masing-masing. Salah satunya terdapat di kota Lamongan, Jawa Timur. Lamongan memiliki potensi dibidang pertanian yang sangat besar. Bahkan, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani maupun nelayan.

Pertanian Hijau

Di Lamongan, tepatnya di kecamatan sugio hampir semua desa memanfaatkan lahan-lahannya untuk bertani. Sugio sendiri terletak 50 km sebelah barat kota Lamongan. Mengapa disebut pertanian hijau? Karena di Sugio memiliki potensi pertanian yang sangat luas seperti Padi, Jagung, Kacang Hijau, Kacang Tanah, Tembakau, Kedelai, dsb.

Luas lahan tanam untuk sawahnya kurang lebih 140.557 Ha. Untuk 1 Ha produksi padi dapat mencapai 7 Ton gabah kering panen. Sedangkan untuk jagung produksinya dapat mencapai 335.954 Ton. Dan untuk kacang hijau 1 Ha produksinya dapat mencapai 1,4 Kw.

Semua data tersebut didapatkan saat mewawancarai salah seorang petani di Desa Kalipang.

Permasalahan di Tempat

Ada potensi ada juga permasalahan atau kendala yang ada di Desa Kalipang ini. Diantaranya, produksi yang dilakukan tidak bisa langsung jadi, umunya para petani disana belum semuanya mengerti atau memiliki semacam alat pertanian yang digunakan untuk bertani, kekurangan pekerja untuk memproduksi pertanian jadi, kurangnya sumber perairan untuk sawah.

Mungkin sudah hal biasa mendengar permasalahan seperti itu. Namun, hal biasa tidak untuk disepelekan.

Bicara Solusi

Saatnya pemerintahan harus bertindak lebih cepat untuk mengatasi permasalahan yang ada agar menjadi lebih baik kedepannya.

Contoh kecil saja, pemerintahan dapat memberikan arahan seperti penyuluhan di berbagai desa agar meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani menuju kemandirian dan mengerti bagaimana pentingnya alat pertanian yang berguna.

Meningkatkan jumlah peralatan mesin pertanian serta optimalisasi sarana prasaran irigasi dan juga meningkatkan pengembangan agribisnis melalui usaha pola kemitraan.