Cerita Pertanian Daerahku, Budidaya Lele di Bogor

Urusan pangan adalah soal hidup dan mati suatu bangsa- ungkapan yang dilontarkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno, saat berpidato ketika peletakan batu pertama kampus Institut Pertanian Bogor seakan-akan memiliki power yang sangat kuat. Ungkapan itu menjadi penegas bahwa kemajuan suatu bangsa tidak akan terjadi apabila kemajuan pertanian dan pangannya tidak bagus. Bahkan Jawaharlal Nehru menambahkan, kemajuan teknologi, serta yang lainnya masih bisa ditunda, akan tetapi kemajuan pertanian tidak bisa ditunda-tunda. Ini menandakan urusan pertanian adalah harga mati.

Pertanian dalam arti luas bukan berarti hanya soal becek-becekan bermain lupur di sawah, akan tetapi pertanian yang sesungguhnya adalah segala pemanfaatan energi matahari bagi tumbuhan dan akan dijadikan ke dalam tahap-tahap yang lainnya.

Oleh karena itu, banyak bidang-bidang yang juga termasuk ke dalam ruang lingkup pertanian. Contoh dari pertanian secara luas adalah pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan segala hal yang menunjang pertanian baik dari hulu hingga ke hilir.

Perikanan adalah contoh pertanian dalam bidang pemanfaatan hasil perairan air darat dan laut. Ikan lele adalah contoh penerapan hasil pemanfaatan perairan air darat. Peminat konsumen ikan lele semakin lama semakin meningkat. Hal ini yang membuat Pak Anton memilih untuk berbudidaya lele di daerahnya, Bogor.

Perkembangan budidaya lele di daerah Bogor memilik prospek yang sangat bagus. Hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen di daerah Jabodetabek yang selalu kurang terpenuhi. Kebutuhan lele di Jabodetabek sekitar 2000 kilogram/hari sedangkan pembudidaya lele hanya bisa memenuhi kebutuhan lele di pasaran sebesar 1000 kilogram/hari. Hal ini menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi para pembudidaya lele.

Budidaya Lele biasanya banyak di lakukan dikarenakan perawatan yang tidak begitu repot serta keuntungan yang lumayan. Budidaya lele yang dilakukan umumnya menggunakan kolam tanah atau kolam bundar. Penggunaan kolam-kolam tersebut dipilih sesuai kebutuhan. Kolam tanah biasanya digunakan jika pembudidaya memiliki lahan yang luas dan modal yang begitu besar.

Kelebihan penggunaan kolam tanah adalah lama budidaya yang relatif cepat. Sedangkan, penggunaan kolam bundar digunakan untuk pembudidaya yang minim lahan dan modal. Kelebihan penggunaan kolam bundar adalah pemakaian pakan yang lebih efisien serta kelebihan dalam padat tebar ikan. Biasanya, kolam bundar berukuran diameter dua meter dengan tinggi satu meter dapat berkapasitas 1500 ekor lele. Hal ini akan memudahkan karena dalam kolam bundar akan menjadikan padat tebar benih yang efisien.

Pusat budidaya lele milik Pak Anton ini terdapat di kawasan Babakan Lebak, Bogor. Pak Anton memiliki tiga puluh lebih kolam bundar lele.

Permasalahan di Tempat

Karena budidaya lele milik Pak Anton ini sedang vakum dimulai sebelum Hari Raya sampai sekarang, kondisi kolam pun seperti tak terawat.

Rumput liar banyak dan kondisi kolam yang tidak dapat digunakan.

Bicara Solusi

Hemat saya sebagai penulis adalah, solusi yang tepat adalah disegerakannya perawatan kolam kembali agar kegiatan budidaya lele semakin cepat dilakukan.